Sabtu, 03 Januari 2015

Contoh percakapan dalam Bahasa Arab

عَبْدُ الله   : مَا ﻫٰذَا يَا ﺃَحْمَدُ ؟
ٲَحْمَدُ      : ﻫٰذَا جَدْوَلُ دِرَاسِيٌّ لِيَوْمِ اْﻼِثْنَيْنِ .
عَبْدُ الله   : مَاذَانَتَعَلَّمُ يَوْمَ اْﻼِثْنَيْنِ ؟
أَحْمَدُ      : يَوْمَااْﻼِثْنَيْنِ نَتَعَلَّمُ الْفِقْهَ وَاللُّغَةَ الْعَرَبِيَّةَ
         . وَالْحِسَابَ وَالْحَدِيْثَ وَالتَّارِيْخَ                      
عَبْدُ الله   : فِيْ ٲَيِّ سَاعَةٍ نَتَعَلَّمُ اللُّغَةَ الْعَرَبِيَّةَ ؟
ٲَحْمَدُ      : نَتَعَلَّمُ اللُّغَةَ الْعَرَبِيَّةِ فِيْ السَّعَةِ الثَّامِنَةِ .
عَبْدُ الله   : وَفِيْ ٲَيِّ سَاعَةٍ نَتَعَلَّمُ الْحِسَابَ ؟
ٲَحْمَدُ      : نَتَعَلَّمُ الْحِسَابَ فِيْ السَاعَةٍ التَّاسِعَةِ .
عَبْدُ الله   : وَفِيْ ٲَيِّ سَاعَةِ نَتَعَلَّمُ الْحَدِيْثَ ؟
ٲَحْمَدُ      : نَتَعَلَّمُ الْحَدِيْثَ فِيْ السَاعَةٍ الْعَاشِرَةِ .
عَبْدُ الله   : وَفِيْ ٲَيِّ سَاعَةِ نَتَعَلَّمُ التَّارِيْخَ ؟
ٲَحْمَدُ      : نَتَعَلَّمُ التَّارِيْخَ فِيْ السَاعَةٍ عَشَرَةِ .
عَبْدُ الله   : كَمِ السَّاعَةِ اْلآنَ ؟
ٲَحْمَدُ      : اَلْآنَ السَّاعَةِ الثَّامِنَةِ .
عَبْدُ الله   : ﺇِذَنْ٬ اَلْآنَ نَتَعَلَّمُ اللُّغَةَ الْعَرَبِيَّةِ ؟
     ٲَحْمَدُ  :    نَعَمْ٬ اَلْٓآنَ٬ نَتَعَلَّمُ اللُّغَةَ الْعَرَبِيّ                                                                                                                                                       

Kosa Kata Bahasa Arab

مُفْرَدَات
 hari                                        يَوْمُ   
jam berapa?              ؟ كَمِ السﱠاعَةِ   
senin                                اْلِاثْنَيْنِ
sekarang                                   اَلْآنَ
makan pagi                           اَلفُطُوْرُ
pada jam berapa       فِيْ ٲَيِّ سَاعَةٍ ؟
makan siang                           اَلغَدَاءُ
jam satu                 اَلساﱠ عَةُ اْلوَاحِدَةُ  
makan malam                   اَلْعَشَاءُ
jam dua                     اَلساﱠ عَةُ الثاﱠنِيَةُ
jadwal pelajaran         جَدْوَلٌ دِرَاسِيٌّ
jam tiga                    اَلساﱠ عَةُ الثاﱠ لِثَةُ
(kami/kita) belajarنَتَعَلَّمُ                               
jam  empat              اَلساﱠعَةُ الرﱠابِعَةٌ
matematika                         اَلْحِسَابُ
jam lima          اَلساﱠعَةُ الخَامِسَةُ 
sejarah                           اَلتاﱠرِيْخُ
jam enam            اَلساﱠ عَةُ الساﱠدِسَةُ
rajin                                  مُجِدُّ
jam tujuh                 اَلساﱠ عَةُ الساﱠبِعَةُ
dia berdiri (L)                           يَقُوْمُ
jam delapan        اَلساﱠ عَةُ الثاﱠَمِنَةُ     
tidur                                   نَوْمُ
jam sembilan        اَلساﱠ عَةُ التاﱠسِعَةُ  
dia menyantap (L)                 يَتَنَاوَلُ
jam sepuluh           اَلساﱠ عَةُ الْعَاشِرَةُ
dia menghafal (L)                   يُذَاكِرُ
jam sebelas     اَلساﱠ عَةُ اْلحَادِيَةَعَشْرَةَ
setengah                               اَلنِّصْفُ
jam dua belas   اَلساﱠ عَةُ الثاﱠنِيَةَعَشْرَةَ
mengatur                          تَنْظِيْمٌ
jadi                                        ﺇِذَنْ
waktu                                       وَقْتُ
pekerjaan                            ﺃَعْمَالُ

khusus                                خَاصٌّ

Sejarah Kucing


Haii semuaaa... disini saya akan membahas tentang sejarah hewan yang imut dan menggemaskan, yaitu kucing. Semoga bisa menambah wawasan bagi kalian yang membaca artikel ini :)
                                              
Kucing disebut juga kucing domestik atau kucinga rumah. Nama Ilmiah dari kucing : Felis silvestris catus atau Felis Catus. Ini sejenis mamalia karnivora dari keluarga felidae. Kata " kucing " biasanya menuju kepada kucing yang telah dijinakan, tetapi bisa juga menuju kepada kucing besar seperti harimau dan singa. 
Kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia paling tidak sejak 8.000 tahun SM, dari kerangka kucing di pulau Siprus. Bukti pertama bahwa kucing telah dijinakkan - tulang mereka ditemukan di pulau Siprus (Cyprus). Pulau Siprus terdapat di Laut tengah berbatasan dengan mesir, yunani dan Israel. Para arkeolog menemukan tulang belulang kucing yang dikubur bersama dengan pemiliknya.  
                                                       
orang Mesir Kuno dari 3.500 SM. Para ahli sepakat bahwa pada zaman  ini, kucing liar Afrika telah dijinakkan di Mesir. Seperti hubungan sinergis yang terjadi ketika seorang manusia dan seekor anjing saling membutuhkan untuk tempat tinggal dan perlindungan. Kucing terbukti berguna untuk petani Mesir dengan melawan ancaman yang ditimbulkan oleh tikus, yang menyerang ladang mereka dan menghabiskan persediaan gabah. 
Saat ini, kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia. Kucing yang garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucing trah atau galur murni (pure breed), seperti persia, siam, manx, dan sphinx. Kucing seperti ini biasanya dibiakkan di tempat pemeliharaan hewan resmi. Jumlah kucing ras hanyalah 1% dari seluruh kucing di dunia, sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran seperti kucing liar atau kucing kampung.
Pada Saat Mesir Kuno  : Kucing adalah Dewa 
Mesir, menurut sejarah merupakan peradaban yang tercatat dalam sejarah telah melakukan domestikasi kucing yang pertama kali. Peradaban Mesir Kuno pada awalnya menjinakkan kucing untuk menangani masalah hewan pengerat yang menyerang lumbung pangan mereka. Namun lambat laun, karena kontribusi kucing yang dianggap besar bagi manusia pada masa itu, kucing pun dianggap sebagai Dewa.
Menurut sejarah, pada masa itu Pemerintah kerajaan Mesir melarang penduduknya mengekspor kucing ke luar negeri, dan hukuman bagi orang yang membunuh kucing adalah hukuman mati. Kucing yang mati akan dimumikan dan dikubur bersama beberapa ekor mumi tikus sebagai bekal mereka di alam selanjutnya.
Di Asia pada jaman dulu : Kucing dianggap punya kekuatan magis
Memang Mesir melarang penduduknya mengekspor kucing. Namun beberapa orang berhasil menyelundupkannya ke luar Mesir seperti ke Asia dan Eropa untuk menangkap tikus. Di beberapa negara di Asia kucing pun mendapatkan tempat terhormat, terutama karena kemampuannya mengatasi hama tikus. Dimana mereka dianggap memiliki kekuatan magis dan dipuja sebagaimana dewa.
Di Eropa pada masa awal : Kucing adalah binatang peliharaan yang dihormati
Berbeda dengan di Mesir ataupun di Asia pada masa itu, di Eropa, kucing tidak dianggap sebagai dewa meski mereka menjadi "dewa penolong" dalam wabah Black Death pada masa itu. Namun kucing tetap memiliki kedudukan tinggi. Mereka adalah binatang peliharaan yang sangat disayangi.
Bahkan Bangsa Romawi yang menjadi tokoh penting dalam pengenalan dan penyebaran kucing di Eropa menjadikan kucing sebagai maskot dan membawa mereka saat berperang menaklukkan suatu wilayah. Namun setelah memasuki abad pertengahan, kehidupan kucing benar-benar mengalami masa terburuk.
Kucing di Eropa pada abad pertengahan : dianggap sebagai jelmaan setan
Paus Gregory IX menyatakan kalau kucing adalah jelmaan iblis. orang yang memelihara kucing dianggap sebagai penyihir dan akan dibunuh bersama kucingnya. Banyak sekali kucing yang dipukuli, dibunuh, dan diusir dari perkampungan manusia. Bahkan pada masa itu kucing benar-benar nyaris punah dari Eropa.
Namun beberapa takhayul yang dihembuskan sepertinya berhasil membuat populasi kucing bertahan di Eropa. Perburuan penyihir pun dihentikan, dan kucing kembali mendapatkan kasih sayang yang seharusnya. Takhayul tersebut antara lain menyatakan bahwa jika melihat kucing hitam melintasi jalan, maka orang tersebut akan celaka.
Di Amerika Utara : Kucing ya kucing
Di Amerika Utara banyak sekali hidup kucing-kucing liar. Namun penduduk setempat tidak mempunyai takhayul apapun tentang kucing hingga orang Eropa datang ke Amerika. Setelah orang-orang Eropa datang ke Benua Amerika, kucing pun perlahan menjadi hewan piaraan yang digemari.
Sejarah Kucing
Saat mempelajari tentang sejarah kucing dan kita juga belajar sesuatu tentang manusia. Betapa manusia sangat menghormati, memuja dan menyayangi kucing, tetapi di lain zaman dan waktu, manusia juga banyak menghabisi dan menyiksa kucing.
Pada awalnya kita mengidolakan kucing dengan mendirikan monumen dan berbagai ritual. Kemudian kita mengusir dan membunuh mereka karena dianggap berhubungan dengan setan, penyihir dan dunia kegelapan. Kemudian dunia kita menjadi korban wabah penyakit yang ditularkan oleh tikus. Kemudian kita teringat kembali kemampuan istimewa dan bakat luar biasa kucing dalam berburu dan membasmi tikus. 
Kemudian kita kembali menyediakan tempat bagi kucing dalam kehidupan dan kebudayaan kita. Kali ini disertai kepercayaan mengenai kekuatan dan keistimewaan kucing untuk meramal dan menyembuhkan penyakit. Manusia mulai menafsirkan gerakan tubuh mereka untuk meramalkan cuaca serta keberuntungan baik dan buruk.
Kita mulai mempelajari  diri kita sendiri dengan menafsirkan mimpi-mimpi kita tentang kucing. Kucing telah membantu manusia dalam masa perang, dan mereka telah membantu pelaut baik di kapal dan di daratan.
Kucing telah melakukan apa yang tidak dilakukan binatang lain. Diluar  itu semua, tidak peduli tingkat atau sifat hubungan antara manusia dan kucing, kucing tetap mempertahankan kemandirian mereka. Mereka berburu dan membunuh tikus bukan karena kita menyuruh mereka. Dalam hubungan kasih sayang kita dengan kucing, ada kemungkinan bahwa kita, manusia, mendapatkan bagian manfaat yang lebih besar dari yang diterima oleh kucing dari kita.

Kucing peliharaan atau kucing rumah adalah salah satu predator terhebat di dunia. Kucing ini dapat membunuh atau memakan beberapa ribu spesies, kucing besar biasanya kurang dari 100. Tetapi karena ukurannya yang kecil, kucing tidak begitu berbahaya bagi manusia. Satu-satunya bahaya yang dapat timbul adalah kemungkinan terjadinya infeksi rabies akibat gigitan kucing dan juga cakaran dari kuku kucing yang sangat perih dan menyakitkan. Kucing dapat berakibat fatal bagi suatu ekosistem yang bukan tempat tinggal alaminya. Pada beberapa kasus, kucing berperan atau menyebabkan kepunahan. Kucing menyergap dan melumpuhkan mangsa dengan cara yang mirip dengan singa dan harimau, menggigit leher mangsa dengan gigi taring yang tajam sehingga melukai saraf tulang belakang atau menyebabkan mangsa kehabisan napas dengan merusak tenggorokan.

Kucing kampung memangsa seekor tikus rumah (Rattus rattus diardii).
Kucing dianggap sebagai "karnivora yang sempurna" dengan gigi dan saluran pencernaan yang khusus. Gigi premolar dan molar pertama membentuk sepasang taring di setiap sisi mulut yang bekerja efektif seperti gunting untuk merobek daging. Meskipun ciri ini juga terdapat pada famili Canidae atau anjing, tapi ciri ini berkembang lebih baik pada kucing. Tidak seperti karnivora lain, kucing hampir tidak makan apapun yang mengandung tumbuhan. Beruang dan anjing kadang memakan buah, akar, atau madu sebagai suplemen jika ada, sementara kucing hanya memakan daging, biasanya buruan segar. Dalam penangkaran, kucing tidak dapat diadaptasikan dengan makanan vegetarian karena mereka tidak dapat mensintesis semua asam-asam amino yang mereka butuhkan hanya dengan memakan tumbuhan; berbeda dengan anjing peliharaan, yang sering diberi makan produk campuran daging dan sayuran dan kadang dapat beradaptasi dengan makanan vegetarian secara total.
Meskipun memiliki reputasi sebagai hewan penyendiri, kucing biasanya dapat membentuk koloni liar tetapi tidak menyerang dalam kelompok seperti singa. Setiap kucing memiliki daerahnya sendiri (jantan yang aktif secara seksual memiliki daerah terbesar, sedang jantan steril memiliki daerah paling kecil) dan selalu terdapat daerah "netral" dimana para kucing dapat saling mengawasi atau bertemu tanpa adanya konflik teritorial atau agresi. Di luar daerah netral ini, penguasa daerah biasa akan mengejar kucing asing, diawali dengan menatap, mendesis, hingga menggeram, dan bila kucing asing itu tetap tinggal, biasanya akan terjadi perkelahian singkat.
Kucing yang sedang berkelahi menegakkan rambut tubuh dan melengkungkan punggung agar mereka tampak lebih besar. Serangan biasanya terdiri dari tamparan di bagian wajah dan tubuh dengan kaki depan yang kadang disertai gigitan. Luka serius pada kucing akibat perkelahian jarang terjadi karena pihak yang kalah biasanya akan lari setelah mengalami beberapa luka di wajah. Jantan yang aktif biasanya sering terlibat banyak perkelahian sepanjang hidupnya. Hal ini tampak pada berbagai luka di bagian wajah, seperti hidung atau telinga. Kucing betina kadang juga terlibat perkelahian untuk melindungi anak-anaknya bahkan kucing steril pun akan mempertahankan daerah kecilnya dengan gigih.
Melihat dari perilaku kucing yang ada saat ini, kucing liar yang merupakan nenek moyang kucing peliharaan diperkiraan berevolusi pada iklim gurun. Kucing senang dengan suasana hangat dan sering tidur di bawah hangatnya sinar matahari. Kotorannya biasanya kering dan kucing lebih suka menguburnya di tempat berpasir. Kucing dapat mematung, tidak bergerak cukup lama terutama ketika sedang mengintai mangsa atau bersiap untuk menerkam. Di Afrika Utara masih ditemukan kucing liar yang mungkin berkerabat dekat dengan nenek moyang kucing peliharaan saat ini.
Karena memiliki kekerabatan yang dekat dengan binatang gurun, ketahanan kucing terhadap panas dan dinginnya iklim daerah subtropis agak terbatas. Kucing tidak tahan terhadap kabuthujan, dan salju, meskipun ada beberapa jenis seperti Norwegian Forest Cat dan Maine Coon yang mampu bertahan; dan berusaha mempertahankan suhu tubuh normalnya, yaitu 39°C, dalam keadaan basah. Kebanyakan kucing tidak suka berendam dalam air, kecuali jenis Turkish Van.

Empat ekor anak kucing sedang disusui induknya.
Masa kehamilan atau gestasi pada kucing berkisar 63 hari. Anak kucing terlahir buta dan tuli. Mata mereka baru terbuka pada usia 8-10 hari. Anak kucing akan disapih oleh induknya pada usia 6-7 minggu dan kematangan seksual dicapai pada umur 10-15 bulan. Kucing dapat mengandung 4 janin sekaligus karena rahimnya memiliki bentuk yang khusus dengan 4 bagian yang berbeda.
Kucing biasanya memiliki berat badan antara 2,5 hingga 7 kilogram dan jarang melebihi 10 kg. Bila diberi makan berlebihan, kucing dapat mencapai berat badan 23 kg. Tapi kondisi ini amat tidak sehat bagi kucing dan harus dihindari. Dalam penangkaran, kucing dapat hidup selama 15 hingga 20 tahun, kucing tertua diketahui berusia 38 tahun 3 hari yang bernama Creme Puff. Kucing peliharaan yang tidak diperbolehkan keluar rumah dan disterilkan dapat hidup lebih lama (mengurangi risiko perkelahian dan kecelakaan). Kucing liar yang hidup di lingkungan urban modern hanya hidup selama 2 tahun atau bahkan kurang dari itu.
Kucing peliharaan yang tinggal di dalam rumah harus diberi kotak kotoran yang berisi pasir atau bahan khusus yang dijual di toko hewan peliharaan. Perlu juga disediakan tempat khusus bagi kucing untuk mencakar. Hal ini penting karena kucing memerlukan kegiatan mencakar ini untuk menanggalkan lapisan lama pada kukunya agar kukunya dapat tetap tajam dan terjaga kesehatannya. Tidak adanya tempat khusus ini akan menyebabkan kucing banyak merusak perabotan.
Sering kali kucing menunjukkan perilaku memilih makanan. Hal ini dikarenakan mereka memiliki organ penciuman khusus di langit-langit mulutnya yang disebut sebagai organ vomeronasal atau organ Jacobson. Ketika organ ini terstimulasi oleh suatu jenis makanan tertentu, kucing akan menolak makanan selain makanan itu.

Mata kucing. Perhatikan membrana nictitans berupa selaput putih di sudut dalam ruang mata.
Kucing dapat melihat dalam cahaya yang amat terang. Mereka memiliki Selaput pelangi atau iris membentuk celah pada mata yang akan menyempit. Meskipun demikian, penyempitan ini juga mengurangi bidang pandang kucing. Suatu organ yang disebut tapetum lucidum digunakan dalam lingkungan dengan sedikit cahaya. Organ inilah yang menyebabkan warna-warni mata kucing ketika difoto dengan menggunakan blitz. Seperti kebanyakan predator, kedua mata kucing menghadap ke depan, menghasilkan persepsi jarak dan mengurangi besarnya bidang pandang. Mata kucing memiliki persepsi trikomatik yang lemah.
Ketika cahaya yang ada terlalu sedikit untuk melihat, kucing akan menggunakan "kumis" atau misainya (vibrissae) untuk membantunya menentukan arah dan menjadi alat indera tambahan. Misai dapat mendeteksi perubahan angin yang amat kecil, membuat kucing dapat mengetahui adanya benda-benda di sekitarnya tanpa melihat.
Kucing memiliki kelopak mata ketiga yang disebut membrana niktitans. Kelopak ketiga ini terdiri dari suatu lapisan tipis yang dapat menutupi mata dan nampak ketika mata kucing terbuka. Membran ini menutup sebagian ketika kucing sedang sakit. Kadang kucing yang amat mengantuk atau gembira juga memperlihatkan membran ini.
Suara kucing sering ditulis "meong" dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Inggris yang digunakan di Amerika, suara kucing ditulis "meow". Di negara Inggris sendiri, penulisannya adalah "miaow", "miaow" dalam bahasa Perancis, "miau" dalam bahasa Jerman, "nya" dalam bahasa Jepang dan berbagai penulisan lain dalam berbagai bahasa. Suara "meong" kucing memiliki berbagai arti tergantung pengucapannya oleh si kucing. Kucing juga dapat mengeluarkan suara seperti dengkuran panjang yang sering disukai manusia. Karena suara ini bukan merupakan suara vokal, maka kucing dapat mengeluarkan suara dengkuran dan mengeong pada saat yang sama.
Umumnya semua daun telinga kucing tegak. Tidak seperti pada anjing, kucing dengan telinga terlipat amat jarang ditemukan. Jenis Scottish Fold adalah salah satu jenis kucing dengan mutasi genetik yang langka ini. Ketika marah atau takut, daun telinga kucing jenis ini akan tertekuk ke belakang sementara si kucing mengeluarkan suara menggeram atau mendesis. Ketika mendengarkan suatu suara, daun telinga kucing akan bergerak ke arah sumber suara; daun telinga kucing dapat mengarah ke depan, ke samping, bahkan seolah menoleh ke belakang.
Kucing termasuk hewan yang bersih. Mereka sering merawat diri dengan menjilati rambut mereka. Saliva atau air liur mereka adalah agen pembersih yang kuat, tapi dapat memicu alergi pada manusia. Kadang kala kucing memuntahkan hairball atau gulungan rambut yang terkumpul di dalam perut mereka.
Kucing menyimpan energi dengan cara tidur lebih sering ketimbang hewan lain. Lama tidur kucing bervariasi antara 12-16 jam per hari, dengan angka rata-rata 13-14 jam. Tetapi tidak jarang dijumpai kucing yang tidur selama 20 jam dalam satu hari.